“Hal ini karena pekerjaan perempuan masih dipandang sebagai pekerjaan kodrati yang tidak bernilai rupiah atau mendapatkan keuntungan. Pekerjaan perempuan sebagai pekerjaan yang tidak berbayar. Dalam ekonomi kapitalis pekerjaan perawatan dan pengasuhan tidak masuk dalam penghitungan pendapatan nasional,” tutur Rosinah
Selain itu, tidak adanya pengakuan negara terhadap perempuan nelayan mengakibatkan perempuan sering terlupakan. Terlebih dengan adanya undang-undang no. 7 tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan yang belum memberikan ruang dan pengakuan bagi perempuan nelayan sebagai nelayan.
Rosinah menyayangkan, definisi nelayan masih berarti orang yang menangkap ikan. Situasi ini semakin mengsubordinasikan posisi perempuan nelayan dalam mendapatkan informasi, pendidikan, kesehatan, pun akses permodalan.
BACA JUGA: Produksi Tangkapan Ikan Laut di Jateng Capai 118 Ribu Ton, DKP Jateng Terus Berdayakan Nelayan
“Melalui momen Pilpres 2024, bersama capres dan cawapres paslon no. 3 bapak Ganjar-Mahfud mendeklarasikan komitmen dukungan serta mengawal bapak Ganjar-Mahfud untuk menang pada pemilu presiden 2024 dengan mengusulkan program kerja bagi perempuan nelayan termasuk asuransi, BPJS ketenaga kerjaan, akses air bersih, stunting, sanitasitasi, dan pemukiman,” kata Rosinah.
Lebih lanjut dari Rosinah, Rumah Perempuan Nelayan mendorong terjadinya komunikasi politik perempuan secara langsung dengan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud untuk menyampaikan persoalan sekaligus program yang tepat bagi perempuan dan sekaligus menjadi ruang pendidikan politik bagi perempuan nelayan dalam menyuarakan kepentingan dan aspirasinya.
“Bersama bapak Ganjar-Mahfud, jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, akan menjadikan isu perempuan nelayan ini menjadi isu penting dan prioritas yang akan pemerintah perjuangkan dalam program pemerintahan ke depan,” harap Rosinah.
Turut hadir dalam kegiatan Rembuk Iklim Perempuan Nelayan, Deputi Inklusi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jaleswari Pramodhawardhani, yang menyampaikan 21 program kerja Ganjar-Mahfud. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi