SEMARANG, 13/9 (BeritaJateng.tv) – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tak terlalu mengkhawatirkan bagi BLU Trans Semarang, hal ini lantaran moda transportasi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah menggunakan teknologi dual fuel atau hybrid berupa bahan bakar gas (BBG) dan solar.
Teknologi dual fuel atau hybrid yang digunakan Trans Semarang rupanya bisa jadi alternatif solusi menekan biaya transportasi di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Trans Semarang, Hendrix Setiawan mengatakan, meskipun masih tetap membutuh solar, ada efisiensi pengeluaran biaya bahan bakar karena berkurangnya penggunaan solar.
“Efisiensi tetap ada. Hal itu karena sistem hybrid, pakai gas dan solar,” kata dia kemarin.
Dijelaskan Hendrix, sistem hybrid untuk kendaraan bermesin diesel dan bermesin bensin tidak sama. Untuk kendaraan mesin diesel, tetap membutuhkan solar. Beda dengan dengan armada yang bahan bakarnya bensi, menurutnya bisa 100 persen menggunakan gas. Saat BBG habis, kendaraan tersebut bisa beralih ke bensin.
Oleh karena itu, ia menyebut, penggunaan BBG untuk kendaraan yang menggunakan mesin bensin sangat bisa menekan pengeluaran bahan bakar. Saat ini, harga gas per liter setara premium dipatok Rp 4.500.
“Kami teknologinya masih campur. Kalau mesin diesel itu gas dan solar masih campur. Sedangkan, kendaraan bermesin bensin bisa 100 persen menggunakan gas, ketika habis bisa menggunakan bensin,” jelasnya.
Sedangkan, penggunaan BBG untuk kendaraan bermesin diesel, hanya sedikit menekan biaya pengeluaran bahan bakar karena tetap membutuhkan solar untuk pengoperasian. Penggunaan gas pada kendaraan mesin diesel lebih untuk menekan emisi.