Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Hari Pertama Kampanye, Ahmad Luthfi Sambangi Pasar Tradisional di Semarang, Cek Harga Pangan

×

Hari Pertama Kampanye, Ahmad Luthfi Sambangi Pasar Tradisional di Semarang, Cek Harga Pangan

Sebarkan artikel ini
Luthfi Pasar
Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi, blusukan di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, Rabu, 25 September 2024. (Foto: Dok. Pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Hari pertama masa kampanye, Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 02, Ahmad Luthfi, blusukan di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang. Mengecek stabilitas harga riil bahan pangan menjadi tujuannya saat berbincang dengan puluhan pedagang pasar.

Blusukan Ahmad Luthfi dimulai dari Pasar Bulu hingga Pasar Mangkang. Berjalan di lorong-lorong pasar, ia bertemu serta tanya jawab dengan para pedagang cabai, ayam, sayur, daging, tahu hingga baju. Mereka menyalami calon gubernur nomor urut 02 itu sekaligus menyampaikan aspirasi.

Ahmad Luthfi mengungkapkan alasan mengapa pasar tradisional menjadi tempat pertama yang ia sambang. Ia menyebut pasar memiliki peran ganda, yakni sebagai pusat pereknomian sekaligus pusat interaksi sosial bagi masyarakat. Maka, kondisi riil perekonomian dan sosial di masyarakat bisa dilihat dari aktivitas pasar.

BACA JUGA: Ahmad Luthfi Irit Bicara saat Ditanya Problem Jawa Tengah, Gus Yasin Beri Sinyal Program Berkelanjutan

“Ibu-ibu usai bangun tidur ada yang langsung ke pasar untuk memenuhi kebutuhan keluarganya setiap hari. Ada interaksi di pasar, perekonomian dan sosial yang sesungguhnya akan terlihat,” ujar Ahmad Luthfi, Rabu, 25 September 2024.

Saat blusukan, ia mendapati harga-harga bahan pangan relatif stabil. Harga cabai keriting Rp30 ribu/kg, cabai setan Rp35 ribu/kg, bawang merah Rp25 ribu/kg, bawang putih Rp40 ribu/kg, dan ayam potong Rp32 ribu/kg.

Stabilitas harga ia sebut menjadi modal utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, sudah menjadi tugas pemerintah untuk menjaga harga pangan, pasokan dan distribusi hingga ke tingkat konsumen.

Luthfi dapat keluhan dari para pedagang pasar tradisional di Kota Semarang

Namun, ia mengakui ada sejumlah persoalan yang juga para pedagang sampaikan kepadanya. Yakni, menurunnya jumlah pembeli yang datang ke pasar tradisional. Bahkan, pada jam-jam tertentu pasar sudah menjadi sepi sehingga pedagang mesti menutup lapak lebih awal.

Salah satu pedagang tahu di Pasar Bulu, Suparti, mengatakan jumlah pembeli yang datang menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Padahal, harga tahu yang ia jual tak ada kenaikan.

“Sekarang sepi, pendapatan sehari kisaran Rp100 ribu. Kalau dulu masih bisa dapat Rp200-an ribu seharinya,” ucap Suparti.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan