Pendidikan

Hari Pertama SPMB di Kota Semarang, Posko Aduan Disdik Digeruduk Ratusan Orang Tua

×

Hari Pertama SPMB di Kota Semarang, Posko Aduan Disdik Digeruduk Ratusan Orang Tua

Sebarkan artikel ini
Hari Pertama SPMB di Kota Semarang, Posko Aduan Disdik Digeruduk Ratusan Orang Tua
Orang tua siswa menyerbu posko aduan SPMB Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang. (Ellya/berita jateng.tv)

BACA JUGA: Dorong SPMB Akuntabel, Walikota Semarang Keluarkan Surat Edaran Anti Gratifikasi

Salah satunya, Aghata warga Pedurungan Lor ini mengaku terkendala nomor induk kependudukan (NIK). Ia mengatakan, baru mengikuti proses SPMB tahun ini.

“Tahun lalu, anak di sekolah swasta TK Haji Khasanah. Mau daftar di Pedurungan 1 atau 2. Ikut (pendaftaran online) baru ini. Kendala di NIK, tidak tercantum di database,” ungkapnya.

“Kecewa, soalnya dulu ada perubahan nama menyamakan nama akte dan mengganti tanggal lahir. Sudah tanya ke SD setempat, makanya inisiatif kesini. Saya berharap anak saya masuk ke SD Negeri,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Erwan Rachmat mengatakan, SPMB online telah dibuka sejak pukul 00.00, di mana maayarakat bisa mengakses di rumah masing-masing.

Terkait pendaftaran, bisa secara langsung di sekolah dan juga bisa di Dinas Pendidikan.

“Tapi biasanya yang di Dinas Pendidikan itu adalah orang tua yang mendaftar melalui jalur mutasi maupun jalur afirmasi. Sehingga penuh pada hari ini,” jelasnya.

Ia menyebutkan, sejumlah kendala yang dialami orang tua siswa dalam proses SPMB. Di antaranya terkait ketidakcocokan antara tanggal lahir pada KK dan akta kelahiran.

“Sehingga kita harus melakukan revisi, karena kita berpegangan pada akta kelahiran. Jadi akta kelahiran yang menjadi kendala itu. Akta kelahiran yang menjadi patokan,” jelasnya.

Selain itu, juga mengenai kendala calon siswa yang berasal dari luar kota dan tidak dapat mendaftar di sekolah tujuan.

“Nah, yang lain itu apabila dia dari luar kota itu karena tidak bisa masuk di satuan pendidikan. Ya masuknya di Dinas Pendidikan. Kita layani di Dinas Pendidikan,” jelasnya.

Posko pengaduan SPMB Semarang 2025 buka setiap hari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB. Namun dalam praktiknya petugas bisa melayani hingga di luar jam operasional demi mengakomodasi banyaknya pengaduan.

“Per komputer bisa menangani 40 sampai 80 orang per hari. Jadi totalnya bisa mencapai ratusan warga yang datang hanya di hari pertama,” tambah Erwan.

Ia menyebutkan, proses SPMB bagi TK dan SD ini akan berlangsung hingga tanggal 14 mendatang. Ia berharap proses pendaftaran sekolah tersebut dapat berjalan lancar.

“Jadi, para orang tua masih memiliki waktu untuk menyelesaikan permasalahan terkait akta kelahiran dan melakukan pendaftaran di tempat yang sesuai,” imbuhnya. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan