“Misalnya, jalan rusak ya segera ada perbaikan, mengurus KTP biar cepat sampai. Kita pakai kemajuan teknologi ini sebagai sebuah alat untuk membantu menciptakan kota cerdas,” urainya.
Solusi Pembangunan Kota Cerdas
Dia berharap, buku ini bisa menjawab keresahan suatu wilayah yang hingga hari ini ingin menciptakan sebuah wilayah cerdas. Namun dengan sumber daya dan anggaran yang terbatas.
“Jadi, untuk menjadi kota cerdas ini tidak membutuhkan biaya yang besar. Tidak seperti smart city Singapura yang sampai menghabiskan anggaran puluhan triliun. Tapi kita bergerak bersama ada CSR, APBD, keterlibatan masyarakat dan jadinya Kota Cerdas ala Kota Semarang,” papar Hendi.
Hendi berharap, konsep kota cerdas yang tertuang dalam buku Model Tata Kelola Kota Cerdas Semarang ini bisa terimplementasikan di kota/kabupaten lain di Jawa Tengah.
Hal ini bergantung pada keseriusan pemerintah dalam membuat prioritas untuk bisa melayani masyarakat dengan cepat.
Harapannya, kata dia, buku ini bisa menjadi semangat untuk daerah lain. Bahkan, dia siap berdiskusi mengelola kota cerdas untuk kemajuan suatu wilayah.
“Saya siap diskusi untuk kemajuan suatu wilayah. Buku ini juga ada di ebook, dan juga salah satu toko buku, tapi memang saya tidak bercita-cita memperjualbelikan,” ungkapnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah