“Bangunan roboh bisa jadi atap yang ambrol, ada yang plafonnya hujan deras lebat, asbesnya itu sudah lembab basah akhirnya blong, itu ada di Banyumas, satu aula gitu blong, tapi sudah bisa teratasi,” ungkap dia.
Pihaknya lantas meminta sekolah yang mengalami kerusakan ringan mampu mengoptimalkan dana BOS untuk perbaikan.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Selama Januari 2025, BPBD Ungkap 40 Persen Lebih Daerah di Jateng Terendam Banjir
Disdikbud Jawa Tengah pun turut memberi stimulan Rp25-30 juta untuk 55 sekolah yang mengalami kerusakan. Jika kerusakan sekolah membutuhkan perbaikan hingga Rp200 juta, maka Disdikbud Jawa Tengah akan mengajukan ke APBD.
“Perbaikan sudah, dari 55 sekolah ini kami gelontorkan bantuan stimulan sekitar Rp25-30 juta untuk bisa merapikan dulu. Kalau sifatnya berat, kami alokasikan ke APBD sesuai dengan mekanisme, baik itu perubahan anggaran atau bagaimana. Kalau bangunan yang atap ambas kan butuh anggaran di atas Rp200 juta misalnya; nah itu kami proses untuk bantuan dari APBD,” pungkas Syamsudin. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi