Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Ingin Hari Raya Semakin Bermakna? Amalkan 8 Sunnah Idul Fitri Ini!

×

Ingin Hari Raya Semakin Bermakna? Amalkan 8 Sunnah Idul Fitri Ini!

Sebarkan artikel ini
Sunnah Idul Fitri
Ilustrasi. Sunnah Idul Fitri ini bisa dikerjakan untuk menghidupkan suasana hari raya. Sumber: freepik.

SSEMARANG, beritajateng.tv – Hari raya Idul Fitri adalah momen seluruh umat muslim bersuka cita menyambut hari kedatangannya. Euforianya terasa saat berkumpul bersama keluarga. Apalagi bisa menjalankan sunnah Idul Fitri, perayaan hari besar Islam ini akan semakin bermakna.

Islam mengajarkan beberapa hal agar kita mengisi momentum lebaran dengan gembira sekaligus bernilai ibadah. Berikut ini sunnah Idul Fitri yang bisa kita lakukan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Pertama, sholat Idul Fitri.

Hukum sholat Idul Fitri yakni sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Salah satu dalilnya yakni firman Allah dalam surat al-Kautasar:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka shalatlah kepada Tuhanmu dan berkurbanlah,” (QS. Al-Kautsar ayat 2).

Pakar tafsir menegaskan bahwa sholat di dalam ayat itu adalah shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adlha).

Rasulullah Saw rutin melaksanakan sholat Idul fitri di setiap tahunnya. Pertama kali beliau mendirikannya pada tahun kedua sejak hijrah ke Madinah. Tahun adanya perintah kewajiban puasa Ramadhan turun di bulan Sya’bannya (Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 3, hal. 39).

Sholat Idul Fitri sunnah bagi laki-laki dan perempuan secara berjamaah. Lebih utama jika berlangsung di masjid dari pada di tempat lainnya, termasuk lapangan. Hal ini jika daya tampung masjid memadai. Jika sempit, maka lebih baik di lapangan. Syekh Kamaluddin al-Damiri berkata:

(وَفِعْلُهَا بِالْمَسْجِدِ أَفْضَلُ)؛ لِأَنَّ الْمَسَاجِدَ خَيْرُ الْبِقَاعِ وَأَشْرَفُهَا وَأَنْظَفُهَا، وَلِأَنَّ الْأَئِمَّةَ لَمْ يَزَالُوْا يُصَلُّوْنَ الْعِيْدَ بِمَكَّةَ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَهَذَا إِذَا اتَّسَعَ كَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَبَيْتِ الْمَقْدِسِ، وَإِلَّا .. فَالصَّحْرَاءُ أَفْضَلُ؛ لِأَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم صَلَّى فِي الصَّحْرَاءِ لِضَيْقِ مَسْجِدِهِ، فَلَوْ صَلَّى الْإِمَامُ بِهِمْ فِي هَذِهِ الْحَالَةِ فِي الْمَسْجِدِ .. كُرِهَ لِلْمَشَقَّةِ عَلَيْهِمْ.

“Melakukan sholat hari raya di masjid lebih utama, karena masjid-masjid adalah sebaik-baiknya, semulia-mulianya dan sebersih-sebersihnya tempat. Dan karena para Imam senantiasa shalat hari raya di Mekah di Masjidil Haram. Hal ini bila masjid luas, seperti masjidil haram dan Bait al-Maqdis. Bila tidak demikian, maka tanah lapang lebih utama, karena Nabi shalat di lapangan sebab sempitnya masjid beliau. Apabila Imam shalat bersama masyarakat dalam kondisi demikian di masjid, maka makruh, karena memberatkan mereka”. (Syekh Kamaluddin al-Damiri, al-Najm al-Wahhaj, juz 6, hal. 456)

Kedua, mandi.

Sunnah ini berlaku bagi siapapun, laki-laki dan perempuan. Sunnah Idul Fitri ini juga berlaku bagi yang tidak menghadiri shalat Idul Fitri, seperti orang sakit.

Waktu mandi ini sejak tengah malam Idul Fitri sampai tenggelamnya matahari di keesokan harinya. Lebih utama setelah terbit fajar (Syekh Sulaiman al-Bujairimi, Tuhfah al-Habib ‘Ala Syarh al-Khathib, juz 1, hal. 252). Contoh niatnya adalah:

نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

“Aku niat mandi Idul fitri, sunnah karena Allah”.

Ketiga, menghidupi malam Id dengan ibadah. Anjuran menghidupi malam hari raya dengan sholat, membaca sholawat, membaca Al-Qur’an, dan bentuk ibadah lainnya. Anjuran ini berdasarkan hadits Nabi:

مَنْ أَحْيَا لَيْلَتَيْ الْعِيدِ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ

“Barangsiapa menghidupi dua malam hari raya, hatinya tidak mati di hari matinya beberapa hati”. (HR. al-Daruquthni).

Hadits ini lemah, tetapi bisa kita gunakan sebab berkaitan dengan keutamaan amal, tidak berbicara halal-haram atau akidah. Sunnah ini bisa hasil dengan menghidupi sebagian besar malam hari raya.

Keempat, memperbanyak bacaan takbir.

Salah satu bacaan yang identik dengan Idul Fitri adalah kumandang takbirnya. Anjuran memperbanyak takbir ini berdasarkan firman Allah:

Tinggalkan Balasan