Blora, 2/9 (beritajateng.tv) – jalan di desa Sukorejo, distrik Tunjungan, Kabupaten Blora sepanjang kilometer ke aula desa tidak ada jaringan listrik, sehingga jalan menjadi gelap dan rentan.
Kepala Desa Sukorejo, Distrik Tunjungan, Sutrisno mengambil inisiatif untuk menerangi jalan menggunakan teknologi yang sesuai (TTG), yaitu kincir angin lokal yang dibuat oleh Blora.
“Sepanjang jalan di depan balai desa ini tidak ada jaringan listrik. Jadi kami menggunakan teknologi yang sesuai dalam bentuk kincir angin yang dibuat oleh Mr. Nur Hanif untuk menerangi jalan ini. Saya mendengar dari teman-teman alat ini dapat menerangi listrik. , jadi saya segera menghubungi Mr. Nur, “kata Sutrisno, Kamis (2/9/2021).
Menurutnya, membeli alat ini biayanya lebih murah, dibandingkan dengan memasang jaringan sepanjang satu kilometer.
“Itu lebih murah
Sementara Nur Hanif sebagai pencipta alat ini mengakui, kincir angin sumbu vertikal ini mampu menerangi 20 lampu sepanjang satu kilometer.
“Kincir angin sumbu vertikal mampu mengikuti listrik di sepanjang kilometer. Untuk jumlah lampu ada 20 lampu. Jika sudah berukuran, lampu dapat menyala sampai pagi,” kata Nur.
Dia menambahkan kincir angin ini sangat cocok di desa, karena dia cepat, tetapi tidak secepat di pantai. Alat ini juga dilengkapi dengan sel surya Dwngan untuk mengakomodasi tenaga surya. (Dia)