“PMDN juga mengalami kenaikan, sebelumnya ada 16.287 proyek dan di tahun 2023 melejit jadi 36.048. Sehingga jumlah proyek PMA dan PMDN di Jateng itu ada 43.080 di tahun 2023. Di tahun sebelumnya pada 2022 hanya 19.374 proyek,” tutur Sakina.
Di sektor PMA, industri barang dari kulit dan alas kaki masih mendominasi, dengan jumlah sebanyak Rp 5,362 Triliun. Sementara di sektor PMDN, industri transportasi, gudang, dan telekomunikasi menyumbang realisasi investasi terbanyak selama tahun 2023, yakni sejumlah Rp 4,713 Trilun.
Sebelum Pj Gubernur Nana Sujana memimpin, mantan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menuturkan ada 97 pabrik yang akan melakukan relokasi ke Jawa Tengah. Adapun data itu ia sebut di tahun 2022 lalu. Menanggapi hal ini, Sakina mengungkap kini sudah 74 perusahaan dari 97 yang melakukan proses perizinan.
“Itu benar ada 97 calon investor ingin relokasi atau pengembangan ke Jateng. 74 sudah melakukan proses perizinan, sekitar 45 atau 50 sudah masuk proses konstruksi. Sebagian besar, ada 21 pelaku usaha yang melakukan relokasi khusus ke daerah favorit yaitu Brebes,” terang Sakina.
BACA JUGA: Hadiri Forum Bisnis Indonesia-AS, Mendag Yakinkan Investor Amerika untuk Berinvestasi di IKN
Menurutnya, Brebes di Jateng yang begitu pelaku investasi minati tentu mampu mengurangi angka kemiskinan di kabupaten tersebut. Terlebih, Brebes masih tergolong wilayah dengan kemiskinan ekstrem.
“Brebes itu miskin ekstrem, ketika ada kegiatan usaha tentunya akan ada penyerapan tenaga kerja yang banyak. Apalagi tekstil menyerap tenaga kerja paling banyak, hard skill dan tidak ada keterampilan appaun bisa diterima, perusahaan punya komitmen untuk melatih secara internal,” tandas Sakina.(*)
Editor: Farah Nazila