“Adanya swab antigen ini sebagai tindak lanjut kasus anak yang sebelumnya panas batuk pilek dan diperiksakan oleh keluarga, PCR mandiri, dan dari hasil menunjukan positif,” terangnya
Sesuai dengan SOP lanjutnya, pihaknya melakukan tracing kontak sekitarnya, sehingga tim dari surveillans melakukan testing sekitarnya.
“Dengan hasil 27 positif antigen dan untuk yang negatif diizinkan pulang dan menaati prokes. Puskesmas setempat akan memantau, untuk yang positif sementara di isolasi terpusat, kalau memungkinkan di Pondok tidak masalah yang penting nanti bisa memenuhi syarat,” terangnya
“Besok pagi yang positif antigen akan dilakukan swab PCR untuk penegakan diagnosa” tambahnya
Selain itu, sebagai langkah antisipatif terhadap covid-19 varian omicron, maka bila diperlukan sampel spesimen tersebut akan dikirim untuk dicek.
“Doa kita tidak banyak yang positif, meski demikian karena kita tetap antisipasi varian omicron, kalau ada resiko itu, kami juga akan kirim spesimennya ke Semarang” imbuhnya
Joko menjelaskan, bahwa mereka yang terpapar tersebut tidak merasakan gejala atau gejala ringan. Pasalnya vaksinasi telah dilakukan kepada mereka hingga dosis kedua.
“Mereka sudah vaksinasi dosis kedua, maka rata-rata walaupun positif mereka tidak merasa bergejala, karena ini manfaat vaksinasi juga” imbuhnya
Emi merinci, bahwa yang terpapar Covid-19 tersebut merupakan pelajar dan pendamping asrama. Sehingga total ada 28 kasus positif di pondok pesantren tersebut.
“Hari ini 25 siswa dan 2 pendamping asrama yang hasilnya positif, dan 1 siswa yang sebelumnya positif lebih awal” ucapnya. (Her/El)