Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Jadi Sekolah Adipangastuti, SMAN 11 Semarang Terapkan 8 Nilai Hasthalaku

×

Jadi Sekolah Adipangastuti, SMAN 11 Semarang Terapkan 8 Nilai Hasthalaku

Sebarkan artikel ini
Siswa SMAN 11 Semarang
Siswa SMAN 11 Semarang kompak mengenakan baju adat Jawa saat peluncuran Sekolah Adipangastuti, Kamis, 1 Agustus 2024 pagi. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tvSMAN 11 Semarang meluncurkan gerakan Sekolah Adipangastuti pada Kamis, 1 Agustus 2024 pagi. Merupakan gerakan inisasi Solo Bersimfoni, Sekolah Adipangastuti yakni sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Hasthalaku dalam kegiatan program sekolah.

Hasthalaku sendiri terdiri delapan nilai budaya Jawa. Antaran lain gotong royong, guyub rukun, grapyak semanak (ramah), lembah manah (rendah hati), ewuh pakewuh (saling menghormati), pangerten (saling menghargai), andhap ashor (berbudi luhur), dan tepa selira (tenggang rasa).

Kepala SMAN 11 Semarang, Tri Widiyastuti menjelaskan, Sekolah Adipangastuti bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi siswa SMAN 11 Semarang. Dengan program itu, ia berharap siswa dapat saling menghargai satu sama lain dan mencegah perilaku negatif seperti perundungan.

BACA JUGA: Petik Tomat dan Panen Ikan, Delegasi Pakta Milan Pelajari Ketahanan Pangan Semarang di SDN Pekunden

Adapun dalam pelaksanaannya, sekolah telah menunjuk 8 siswa menjadi Duta Adipangastuti yang mewakili delapan hastalaku. Nantinya, masing-masing duta akan membuat program untuk mengajak siswa lain memahami hastalaku sehingga semua siswa dapat menerapkan laku luhur dalam budaya Jawa.

“Harapannya semua siswa bisa mengenal delapan nilai karakter dalam hastalaku, kalau sudah mengenal mereka dalam kesehariannya nanti akan ingat,” ujar Tri kepada beritajateng.tv usai kegiatan.

Kuatkan karakter siswa di tengah perkembangan zaman

Lebih lanjut, Ketua Pelaksana Program Sekolah Adipangastuti SMAN 11 Semarang Sae Panggalih menambahkan, pihaknya merasa perlu menerapkan program Sekolah Adipangastuti. Mengingat pendidikan karakter siswa saat ini semakin tergerus di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin maju.

“Perkembangan teknologi juga dapat mengakibatkan adanya degradasi moral dan penurunan kualitas moral, jadi perlu terbentengi dengan nilai-nilai lokalitas budaya Jawa,” katanya.

Ia menjelaskan, Sekolah Adipangastuti mulanya merupakan program inisisi Solo Bersimfoni di kawasan Solo Raya. Namun, lantaran mendapat sambutan positif, program tersebut lantas disebarkan ke sekolah-sekolah lain di Jawa Tengah, termasuk Kota Semarang.

Hingga saat ini, baru ada dua SMA/K di Kota Semarang yang menjadi Sekolah Adipangastuti. Yaitu SMAN 1 Semarang dan SMAN 11 Semarang.

Tinggalkan Balasan