Scroll Untuk Baca Artikel
Ekbis

Jokowi Larang Rokok Dijual Eceran, Pedagang Kelontong di Semarang Khawatir Makin Sepi Pelanggan

×

Jokowi Larang Rokok Dijual Eceran, Pedagang Kelontong di Semarang Khawatir Makin Sepi Pelanggan

Sebarkan artikel ini
Rokok Eceran
Zainudin, pedagang kelontong di Semarang, mengeluhkan larangan penjualan rokok secara eceran. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

Dulunya, dalam satu hari ia bisa menjual beberapa slop rokok dengan omset mencapai Rp1 juta per harinya. Kini, ia hanya bisa menjual beberapa bungkus.

“Sehari kadang cuma laku 3 bungkus termasuk eceran itu, padahal cuma isi 12 batang. Gimana kalau beneran enggak boleh eceran?” ucapnya.

Alih-alih karena kesadaran masyarakat akan kesehatan, ia menduga bahwa kenaikan harga rokoklah yang menjadi faktor utama menurunnya daya beli perokok. Sebab, kini pun perusahaan rokok pun berlomba-lomba mengeluarkan varian rokok dengan harga ramah di kantong.

BACA JUGA: Harga Rokok Pabrikan Kian Mahal, Tingwe Bisa Jadi Solusi, Modal Sedikit dapat Banyak!

“Mungkin pemerintah bilangnya alasan kesehatan atau cukai. Tapi sekarang perusahaan juga bikin versi murahnya, perokok masih ada terus,” ucap Zainudin.

Sementara itu, salah satu perokok, Dedy, mengaku tak begitu berpengaruh atas kebijakan ini. Sebab, ia selama ini membeli rokok langsung satu bungkus atau 12 batang.

“Enggak begitu ngaruh, sih, karena belinya emang lebih sering satu bungkus langsung. Lebih murah kalau per bungkus daripada batangan,” katanya. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan