Kesehatan

Kasus Bunuh Diri Melejit Pasca Pandemi Hingga Jateng Jadi yang Tertinggi, Psikolog Ungkap Alasannya

×

Kasus Bunuh Diri Melejit Pasca Pandemi Hingga Jateng Jadi yang Tertinggi, Psikolog Ungkap Alasannya

Sebarkan artikel ini
ilustrasi bocah perempuan.
Ilustrasi bocah perempuan. Foto: Pexels/Pixabay)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus bunuh diri yang tercatat oleh Kementerian Kesehatan RI mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2022. Tercatat, sebanyak 772 kasus terjadi pada tahun 2018 lalu.

Sementara, angka itu naik menjadi 826 kasus pada tahun 2022. Artinya, ada peningkatan sebanyak 6,37 persen selama kurun waktu 2022.

Di Provinsi Jawa Tengah, Polda Jateng tercatat telah menangani sebanyak 174 kasus per Rabu, 24 Mei 2023. Adapun menurut data rilisan SOPS DORS Polri, Polda Jateng menjadi Satuan Kerja (Satker) tertinggi yang menangani kasus bunuh diri.

BACA JUGA: Kurun Waktu 2 Bulan Terjadi 4 Kasus Bunuh Diri di Kota Semarang, Ini Kata Psikolog

Menanggapi kasus bunuh diri yang meningkat, psikolog keluarga sekaligus dosen Universitas Semarang Probowatie Tjondronegoro menduga kurangnya interaksi seseorang sejak pandemi menjadi salah satu pemicunya.

“Sewaktu pandemi kan mayoritas orang dominan menggunakan handphone, sudah seperti sahabat sendiri lah. Terjadi perubahan perilaku seperti interaksi serta komunikasi antara sebelum dan sesudah pandemi,” ujar Probo saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Semenjak tahun 2022 atau pascapandemi, lanjut Probo, interaksi secara langsung yang mulai berkurang mendorong mayoritas orang lebih aktif berkomunikasi melalui gadget, utamanya media sosial.

“Di gadget itu banyak sekali yang ditawarkan, terlebih apa yang ditampilkan di media sosial kan cenderung hal-hal yang baik. Jadi mereka ada keinginan untuk mengikuti itu,” bebernya.

Masalah komunikasi jadi salah satu pemicu kasus bunuh diri meningkat

Komunikasi langsung yang tersendat, bagi Probo menjadi pemicu utama seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Hal itu juga dapat terpicu oleh perilaku interaksi yang berubah.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan