“Kami juga memberikan pemahaman kepada siswa agar tetap waspada terhadap bullying. Menghindari dari bahaya kejahatan seksual dan bagaimana mereka bisa mengalihkan perhatiannya dari game online,” lanjut Ken.
Tak hanya fokus pada perundungan dan perilaku anak yang terpengaruh oleh game online, kekerasan seksual juga menjadi perhatiannya. Dalam kegiatan itu, Ken mengedukasi anak-anak untuk menghindari hal-hal yang tak kita inginkan, utamanya perihal kekerasan seksual.
BACA JUGA: Terbaru, Sosok MK Pelaku Bullying Cilacap Sudah Pindah Sekolah 4 Kali
“Kekerasan seksual mungkin mengintai di sekeliling mereka, karena kejahatan seksual tidak hanya berasal dari luar keluarga. Namun, sering kali kejahatan seksual justru berasal dari orang terdekat mereka,” tegas Ken.
Melalui kegiatan ini, Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Sastra Indonesia merangkul anak-anak SD Hj Isriati Baiturrahman 2 Semarang untuk melakukan kegiatan positif. Khususnya sebagai alternatif dalam mengurangi kecanduan game online.
“Kami juga memberi pengetahuan dasar tentang dampak game online dan memberikan cara untuk mencegah kecanduan game online. Seperti mengajak mereka untuk gemar membaca buku, membuat kerajinan tangan, atau permaian edukasi lainnya,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi