Lebih jauh, ia juga mengungkapkan jika pihak keluarga kesulitan mencari saksi hidup, S dan A. Ia meyakini bahwa S dan A juga telah menerima intervensi dari polisi untuk tidak buka suara.
“Setelah kejadian, hari Senin ke rumah S, ada aparat dua orang. Sampai sekarang enggak bisa ketemu. Saksi korban menurut saya sudah aparat intervensi,” katanya.
Evaluasi kinerja Polrestabes Semarang atas kasus Gamma
Lebih lanjut, kepercayaan keluarga Gamma terhadap polisi memang sangat kritis. Selain adanya perbedaan keterangan polisi dan kenyataan, permintaan untuk mengikhlaskan kasus ini juga sangat menyakiti hari keluarga.
“Hari ini kami ada meeting keluarga. Tapi pada intinya kami akan tetap akan maju [memproses kasus],” katanya.
BACA JUGA: Kompolnas Sebut Kantongi Jejak Digital Kasus Polisi Tembak Siswa SMK Semarang, Ada Rekaman CCTV?
Terbaru, ia sangat setuju jika Komisi III DPR RI mengevaluasi kinerja Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar. Mereka berharap evaluasi ini dapat membantu mengungkap fakta sebenarnya dan memulihkan nama baik Gamma.
“Sangat perlu, karena dari kenyataannya berbeda dengan yang Kapolrestabes sampaikan. Kalau bilang korban melakukan pelawanan membuat keselamatan terancam itu kan nggak ada sama sekali,” ucap dia. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi