“Mereka menanyakan alamat yang sesuai KTP korban. Saya langsung memanggil suami yang sedang tidur,” kata istri Darso, Poniyem.
Setelah berbicara dengan ketiga pria itu, Darso mereka bawa pergi tanpa penjelasan. Sekitar dua jam kemudian, keluarga mendapat kabar dari ketua RT bahwa Darso berada di RS Permata Medika, Ngaliyan.
BACA JUGA: Kronologi Kasus Dugaan Penganiayaan oleh Wali Kota Tegal Terpilih
“Ketika di rumah sakit, wajah korban lebam. Korban bilang dadanya sakit karena dipukuli,” kata Antoni.
Setelah menerima perawatan, Darso kembali ke rumah, tetapi meninggal delapan hari kemudian. Sebelum meninggal, korban berpesan agar kejadian ini diproses secara hukum.
Antoni menambahkan, keluarga sempat melakukan mediasi dengan pelaku, tapi sayangnya berakhir gagal dan memilih melapor ke Polda Jateng.
“Karena mediasi gagal, kami melapor ke Polda Jateng. Pelaku bahkan sempat menawarkan uang puluhan juta, tetapi keluarga menolak,” tegasnya. (*)