Wakil Direktur Bidang Akademik, Dr Andriyani menambahkan jika local champion bisa diwujudkan dengan kurikulum yang baku dan bisa diaplikasikan dalam bisnis berdasarkan teori dan pengalaman berbisnis yang dipunyai para mentor.
Harapannya, Kota Semarang akan memiliki bank mentor bagi para UMKM.
“Dan pelaku UMKM tidak hanya belajar dengan melihat success story saja, tapi tahu betul process story sebagai seorang pebisnis,” imbuhnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihardi berpesan agar target ICSB tidak perlu muluk-muluk.
“Tapi coba ciptakan target berapa UMKM yang hendak didampingi dan didampingi hingga sukses,” tegasnya.
Pemkot, kata Hendi, terus berkomitmen mendukung dan akan menfasilitasi dengan tiga program, yakni gratis pengurusan soal perijinan , HAKI dan label HALAL dan memfasilitasi peningkatan packaging yang saleable.
Khusus untuk ICSB, diberikan kepercayaan ICSB untuk membuat 2 program pelatihan bersertifikat d di tahun 2022 ini.
ICSB juga diberi keleluasaan untuk menggunakan Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki Pemkot Semarang. “Silahkan jalan dengan dinas-dinas terkait, dan kalau tidak jalan karena ada kendala nanti datang ke saya lagi, kita diskusi Kembali,” pungkas Wali Kota Hendi. (Ak/El)