Jika harga bahan baku naik akibat konflik global ini, beber Franz, sektor industri di Jateng akan terpukul.
Sebab, pihaknya menyebut sebanyak 80 persen bahan baku di Jawa Tengah berasal dari luar negeri atau impor. Menurut Frans, hampir semua semua sektor industri akan terganggu, terutama industri farmasi dan garmen karena mengandalkan bahan baku dari luar negeri.
BACA JUGA: Israel Pertimbangkan Serangan Balik, Menlu Iran Siap Menanggapi Lebih Keras
“Hampir semua (akan terganggu) yang tidak terpengaruh cuma pertanian, pertambangan. Itu yang kita punya yang kita bisa jual, mereka (industri pertanian dan tambang) dapat keuntungan lebih karena dolar naik, sawit misalnya,” ungkapnya.
Meski begitu, ia berharap agar ketegangan yang terjadi di Timur Tengah itu bisa segera mereda, sehingga inflasi bisa terkendali.
“Kita harapkan situasi tidak memburuk, meskipun tim ekonomi kita di pemerintah betul-betul serius mati matian mempertahankan inflasi. BI sudah luar biasa, bagi dunia usaha kami menilai sudah hebat,” tandas Frans. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi