Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Kolaborasi Pemkot Semarang dan BRIN, Penguatan Ketahanan Pangan Melalui Pertanian Modern

×

Kolaborasi Pemkot Semarang dan BRIN, Penguatan Ketahanan Pangan Melalui Pertanian Modern

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Pemkot Semarang dan BRIN, Penguatan Ketahanan Pangan Melalui Pertanian Modern
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat melakukan panen bawang merah di BPP Mijen. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan dengan menerapkan berbagai inovasi pertanian.

Inovasi pertanian tersebut, merupakan hasil riset yang berkolaborasi dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Salah satu program Pemkot bersama BRIN adalah pemanfaatan lahan di Balai Benih Pertanian (BBP) Mijen, yang meliputi penanaman bawang merah.

BACA JUGA: Video Mbak Ita Tanam Bawang Merah Lokananta, Hasil Panennya Melimpah

Sebelumnya, Pemkot Semarang dan BRIN telah menanam bawang merah varietas Lokananta dan Maserati. Hasil dari penanaman ini menjadi contoh bagi petani untuk ditiru dan diterapkan di lahan mereka sendiri.

“Kami telah melakukan panen bawang merah dari varietas Maserati dan Lokananta. Penanaman dilakukan dengan cara menyemai benih, bukan menggunakan umbi. Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan dengan bawang yang besar-besar. Ini adalah produksi lipat ganda,” ungkap Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat panen pada Jumat, 8 November 2024.

Mbak Ita, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa satu hektar lahan dapat menghasilkan 20 ton bawang merah, memberikan keuntungan yang signifikan bagi para petani. Biaya penanaman dengan benih hanya sekitar Rp 5 juta per hektar, jauh lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan umbi yang memerlukan modal sekitar Rp 50 juta.

Jaga Ketahanan Pangan

Dalam rangka menjaga ketahanan pangan, Ita juga telah menyemai benih bawang bombai dan berbagai sayuran di BBP Mijen. “Kami ingin membuktikan bahwa Kota Semarang mampu mandiri dalam hal pangan. Bawang bombai tidak perlu kita impor; kami dapat menanamnya di sini,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan