SEMARANG, beritajateng.tv – Hidup sehat menjadi salah satu gaya hidup yang kian populer di Indonesia. Banyak orang yang mulai beralih ke gaya hidup sehat demi menjaga kesehatan dan memperbaiki kondisi fisiknya. Salah satu cara untuk mendukung gaya hidup sehat adalah dengan mengonsumsi makanan sehat sesuai aturan yang baik.
Melissa Rahardjo, pemilik Bon Appetit Semarang Healthy Diet Catering, menceritakan kisahnya dalam menyediakan makanan sehat bagi pelanggan katering sehat miliknya yang menginginkan hidup lebih sehat.
Melissa memang sangat serius dalam menghadirkan menu sehat dan menu diet sehat untuk pelanggannya. Ia bahkan mengambil sekolah nutrisi dan telah tersertifikasi Nutritionist dan Sport Nutritionist dari International Sport Science Association (ISSA).
Dalam memasak makanan sehat, Melissa menjelaskan bahwa perlu untuk menggunakan bahan premium dan tidak menggunakan bahan sembarangan. Pemakaian minyak goreng pun hanya bisa dalam jumlah terbatas atau menggunakan minyak kanola atau classic olive oil.
BACA JUGA: Makan Sehat dan Olahraga Teratur, Solusi Berat Badan Tetap Terjaga Saat Puasa
“Untuk gulanya pakai palm sugar low GI (glycemic index), kalau garam pakai garam rendah sodium, lalu pakai namanya organic coconut aminos. Ini adalah pengganti kecap asin, kalau butuh kecap manis pakai yang organik dengan kadar gula yang rendah,” jelasnya kepada beritajateng.tv, belum lama ini.
Bahan-bahan khusus itulah yang seringkali menyebabkan harga makanan demi hidup sehat menjadi lebih mahal dari makanan biasa. Terlebih, makanan sehat memang menawarkan value makanan dengan karbohidrat rendah dan protein tinggi.
Protein sendiri bisa orang peroleh dari lauk seperti ikan, ayam, dan daging sapi. Penting untuk makanan sehat menyertakan macro-nutrition fact atau informasi nilai gizi untuk makro nutrisi yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan total kalori dari setiap porsinya.
“Jadi setiap apa pun yang kami taruh di dalam masakan di menu Healthier Me itu sudah didesain, ditimbang, dan didiskusikan dengan baik apa yang boleh ditaruh di situ, apa yang tidak boleh, dan berapa banyak jumlahnya untuk kebutuhan sehari-hari setiap orang,” ujarnya.
