“Saya sangat terganggu penonton, mereka tampaknya tidak banyak menguasai masalah. Dari beberapa segmen, hanya segmen terakhir yang alokasi waktunya terpenuhi. Segmen sebelumnya selalu menyisakan satu menit, itu, artinya apa? Jangan-jangan mereka gak kaya khasanah untuk memahami problematika Jateng yang kompleks,” tutur NHS.
BACA JUGA: Debat Pilgub Jateng 2024, Ahmad Luthfi Salah Sebut: Jika Kami dan Pak Hendi Menang…
Tak ada satu paslon pun yang menurutnya benar-benar memahami masalah di Jawa Tengah. Hal itu tampak dalam perhelatan debat beberapa hari lalu.
Atas hal itu, NHS mengkritik pencalonan kepala daerah, utamanya pada Pilgub Jawa Tengah 2024, yang tak berproses sejak awal di partai politik (parpol).
“Mereka juga gak paham tentang apa yang sedang terjadi di Jateng. Itulah kenapa orang harus berproses sejak awal di partai politik, di bawah, tokoh masyarakat, dan segala macam. Mereka tidak banyak memiliki khazanah kekayaan dalam pemahaman yang lebih komprehensif,” tandas NHS. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi