SEMARANG, beritajateng.tv – Semula mempunyai target 23 persen, Dewan Energi Nasional (DEN) berencana akan menurunkan target bauran energi baru terbarukan (EBT) 2025 di angka 17 hingga 19 persen.
Merespons hal ini, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Provinsi Jawa Tengah angkat bicara. Kepala Dinas ESDM Jateng, Boedya Dharmawan, mengaku siap untuk menyesuaikan penurunan ketetapan target.
“Itu sudah banyak diberitakan, tetapi secara resmi saya belum bisa bilang secara pasti angkanya berapa, kan proses belum final walau perhitungannya sudah. Kalau ini menurun, kita menyesuaikan,” ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp, Minggu, 4 Februari 2024.
Boedya menyebut, Dinas ESDM Jateng sudah mencapai realisasi bauran EBT di angka 15,98 persen sepanjang tahun 2023.
BACA JUGA: Lirik Pemanfaatan EBT di Jawa Timur, Dinas ESDM Jateng Gandeng 22 Desa Turut Capacity Building
“Realisasinya 15,98 persen, yang mana targetnya itu 15,96 persen. Jadi itu di atas target, selisih sedikit 0,2 persen,” ungkapnya.
Berkaitan dengan penurunan target nasional, Boedya mengaku telah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Lantaran, lanjut Boedya, secara teknis pemerintah pusat masih berpaku pada pembangunan besar skala nasional.
“Target bauran EBT ini sedang kita diskusikan, terkait metode perhitungan pemerintah sudah saya minta koordinasi. Teknis pemerintah itu hanya mendasarkan pada pembangunan besar di skalan nasional, tetapi yang kecil tidak dihitung. Kita kan EBT-nya berbasis lokal, mereka belum meng-cover itu,” aku Boedya.
Kendala target EBT
Sebelum adanya perubahan, pihaknya menyebut target bauran EBT 2025 Jateng ada di angka 21,32 persen. Kendati awalnya optimis, namun Boedya mengaku ada beberapa kendala.