MALANG, beritajateng.tv – Keberlanjutan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) menjadi hal yang tak kalah penting. Mempertahankan hal itu tentu membutuhkan konsistensi dan sinergi. Seperti misalnya yang ada di Urutsewu, listrik biogas dari tahu yang merupakan pemanfaatan EBT.
Desa Urutsewu yang berlokasi di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali menjadi salah satu desa yang tergolong berhasil mempertahankan pemanfaatan EBT sejak tahun 2012 silam.
Beritajateng.tv berkesempatan berbincang langsung dengan Kepala Desa (Kades) Urutsewu, Sri Haryanto saat mengikuti kegiatan Capacity Building yang digagas oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng)
“Untuk pemanfaatan limbah di desa kami itu ada berbagai macam, ya. Limbah tahu digunakan untuk biogas, ada bio limbah kotoran sapi, ada limbah dari kotoran ayam petelur yang digunakan untuk biogas, ada juga limbah rumah tangga, potongan sayur sayur itu digunakan biogas portabel,” terang Haryanto, Jumat, 21 Juli 2023.
Menurut penuturannya, biogas bermula pada tahun 90-an di Desa Urutsewu, bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) untuk subsidi material. Sejak menjabat sebagai Kades di tahun 2013, sosok Haryanto yang juga menjadi peternak ini menggencarkan penggunaan biogas di desanya.
“Pertama banyak potensi limbah di Urutsewu. Kita main ke Dinas Lingkungan Hidup sama Dinas Peternakan dan Pertanian di kabupaten. Kebetulan sebelum itu saya rekanan pelaku pembuat biogas, memang ada mimpi untuk jadi desa mandiri energi,” terangnya.
Lampu jalan hingga pamsimas di desa hidup dari listrik biogas tahu
Tekad untuk jadi desa mandiri energi terus Desa Urutsewu upayakan. Hal ini terbukti dari inovasi biogas limbah tahu yang kini jadi sorotan.