Namun, kata Adi, fakta menunjukkan bahwa partai dengan kepemimpinan yang lebih stabil cenderung lebih sukses dalam memenangkan pemilu.
Ia pun mencontohkan PDIP dan Gerindra yang mempertahankan ketua umum yang sama selama bertahun-tahun dan berhasil memenangkan pemilu secara konsisten.
“Gugatan ini menyoroti ketimpangan dalam sistem politik kita. Banyak partai yang enggan melakukan regenerasi karena ketua umum dianggap sebagai simbol kekuatan dan stabilitas,” tutur Adi.
BACA JUGA: Heboh Kasus Minyakita 1 Liter Cuma Berisi 750 Ml, Begini Tanggapan Pengamat Politik Hersubeno Arief
“Sejarah politik kita menunjukkan bahwa partai yang memiliki pemimpin kuat cenderung lebih mampu mengonsolidasikan kekuatan dan memenangkan pemilu. Ini yang membuat banyak partai tetap mempertahankan kepemimpinan yang sama dalam jangka panjang,” imbuhnya.
Dalam analisisnya, Adi Prayitno menegaskan gugatan terkait batasan masa jabatan ketua umum partai politik akan banyak mengubah dinamika politik Indonesia.
“Jika gugatan ini diterima, tentu akan ada perubahan besar dalam dinamika politik Indonesia. Namun, tanpa adanya kesadaran dari dalam partai itu sendiri, sulit untuk membayangkan perubahan signifikan terjadi dalam waktu dekat,” tegasnya. (*)
Respon (1)