“Kedua, parpol harus meningkatkan akses dan keterlibatan masyarakat, juga meningkatkan pendidikan politik yang intensif sepanjang tahapan Pilkada,” sambung Gus Yasin.
Upaya ketiga yakni peran Pemerintah Daerah dalam mendukung pelaksanaan Pilkada. Dalam prosesnya, Pemprov Jateng meminta seluruh kepala daerah untuk menyiapkan skema pencegahan potensi kerawanan.
“Saya minta juga unsur Polri, TNI, BIN, BINDA, unsur intelegen harus lebih menguatkan koordinasi untuk mencegah konflik horizontal dan vertikal berdasarkan pemetaan dari Indeks Kerawanan Pemilu,” tegasnya.
Apatisme masyarakat dalam politik, menurut Gus Yasin, menjadi hal yang harus dihindari menjelang pesta demokrasi. Oleh karenanya, ia meminta organisasi kemasyarakatan hingga relawan memantau Pilkada. Khususnya dalam membangkitkan kesadaran untuk berpolitik secara sehat.
“Kelima, organisasi kemasyarakatan dan jaringan relawan agar memperluas jaringan pemantauan Pilkada untuk meningkatkan kesadaran berpolitik yang demokratis,” imbuhnya.
Dalam rapat tersebut, masing-masing instansi, mulai dari KPU Jateng, Bawaslu Jateng, Polda Jateng, maupun instansi lain melaporkan situasi terkini serta kesiapan menuju Pemilu 2024 sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
“Kita harus mendorong suksesnya Pemilu dari unsur pemerintah hingga masyarakat untuk mewujudkan suasana Pemilu aman, damai, tertib, dan lancar,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi