Politik

Menelaah Alasan Mundurnya Airlangga Hartanto dari Ketum Golkar, Pengamat: Turbulensi Internal Kuat Sekali

×

Menelaah Alasan Mundurnya Airlangga Hartanto dari Ketum Golkar, Pengamat: Turbulensi Internal Kuat Sekali

Sebarkan artikel ini
airlangga hartanto
Airlangga Hartanto. (ant)

Wahid menduga, persoalan hukum yang melekat pada Airlangga Hartanto jadi alasan lain mengapa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI itu mundur.

“Goncangan internal kuat sekali, belum lagi analisa eksternal, misalnya persoalan hukum Pak Airlangga yang berpotensi membawa ke arah lebih jauh. Itu satu pertimbangan Pak Airlangga mundur,” akunya.

Mundurnya Airlangga Hartanto karena tekanan penguasa?

Wahid tak menampik jika dirinya melihat ada faktor tekanan penguasa di balik mundurnya Airlangga Hartanto.

“Itu sangat mungkin,” ucap Wahid.

Terlebih, ucap Wahid, Partai Golkar dalam sejarahnya selalu merapat ke barisan pemerintah.

“Termasuk Pilpres 2024 ini. Meskipun Golkar mendukung Prabowo sejak awal, tapi tampaknya siapa figur yang bisa mengamankan kebijakan sekaligus memberi kedekatan dengan Prabowo atau Jokowi,” jelasnya.

Airlangga Hartanto mundur bukan kebetulan, Wahid yakin sudah ada ‘grand design’

Bagi Wahid, mundurnya Airlangga Hartanto bukanlah suatu kebetulan. Ia meyakini, sudah ada rancangan besar atau grand design yang disiapkan sebelumnya.

“Kita tidak bisa menganggap itu kebetulan, tentu ada grand design yang bersinggungan dengan politik-hukum di Indonesia. Misalnya ada kasus yang ‘menyandera’ Airlangga,” jelasnya.

Selain itu, tahapan pendaftaran Pilkada 2024 yang tinggal menghitung hari jadi alasan lain yang Wahid duga sebagai penyebab mundurnya Airlangga Hartanto.

“Waktu yang tinggal dua minggu kan dinamis, khususnya di wilayah strategis seperti DKI, Jateng, Jatim, apalagi di Banteng kan Golkar masih berbeda dengan KIM. Golkar dan KIM punya calon sendiri, itu sangat berpengaruh,” jelas Wahid.

BACA JUGA: Airlangga Hartanto Mundur, Akankah Rekom Pilkada Jawa Tengah 2024 Berubah?

Lebih lanjut, guncangan turbulensi di internal Golkar diyakini Wahid bisa terselesaikan dengan baik, lantaran pengalaman yang partai itu miliki.

“Meskipun kadang butuh waktu yang agak lama. Siapapun penguasanya atau pemenang Pilpres, tentu akan sangat berkepentingan betul dengan Golkar,” tandasnya. (*)

Editor: Farah Nazila

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan