SEMARANG, beritajateng.tv – Imlek membawa berkah tersendiri bagi tempat produksi Kue Keranjang Sobat di Jalan Simongan 1 RT 6 RW 2, Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat.
Seminggu terakhir, saat jam masih menunjukkan pukul 10 pagi, belasan orang tampak sibuk mondar-mandir di sebuah dapur berukuran besar. Mereka tengah mengebut produksi kue keranjang.
Menariknya, meski telah menggunakan mesin modern, proses pengovenan atau pengukusan di tempat ini masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utamanya. Hal itu tentu menjaga keotentikan kue keranjang.
“Selain menjaga tradisi nenek moyang, aroma dan cita rasanya berbeda dengan menggunakan gas, karena kalau menggunakan gas rasanya kurang khas,” ungkap Pemilik Kue Keranjang Sobat, Stefanus Yulianto, saat beritajateng.tv temui, Jumat, 17 Januari 2025.
BACA JUGA: Semarak Jelang Imlek, Penjualan Angpao dan Pohon Sakura di Kota Semarang Mulai Laris Manis
Fanus, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa satu bulan menjelang perayaan Imlek selalu menjadi masa-masa sibuk usahanya. Sebab, pesanan kue keranjang hampir dipastikan membeludak.
Dirinya bahkan harus mulai produksi kue keranjang sejak satu bulan sebelum Imlek untuk stok. Selain itu, ia memang hanya memproduksi kue keranjang untuk Imlek saja.
“Karena produksi kue keranjang ini hanya untuk Imlek saja atau setahun sekali, sehari-hari produksi kerupuk,” kata Fanus.
Produksi kue keranjang tak sepenuhnya tradisional
Meski masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar, produksi kue keranjang Fanus tak sepenuhnya tradisional. Ia memanfaatkan betul ilmu yang ia dapat selama mengenyam pendidikan di Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).