“Kami keluarga tidak punya satupun barang. Bukan maksud material, tapi untuk kenangan. Bahkan buku-bukunya Dini, kami tak bisa miliki satu pun,” papar Oeti.
Pindah ke Perancis, Nh Dini masih tulis karya soal Sekayu dan Semarang
Pada tahun 1960, Nh Dini sempat meninggalkan Sekayu menuju Eropa lantaran menikah dengan seorang diplomat Prancis yang bernama Yves Coffin. Meski begitu, Nh Dini tidak melupakan tanah kelahirannya begitu saja.
Hal tersebut disampaikan oleh Achmad Arief, teman sekaligus orang yang dituakan di Kampung Sekayu. Ia mengatakan, beberapa karya Nh Dini saat di Perancis masih menceritakan soal Sekayu dan Semarang.
BACA JUGA: Tertua di Kota Semarang dan Penuh Sejarah, Begini Seluk-Beluk Kampung Sekayu
Yaitu “Sebuah Lorong di Kotaku (1978)”, “Sekayu (1981)”, “Pada Sebuah Kapal (1972)”, dan “Namaku Hiroko (1977)”.
“Ia lahir dan sampai bikin tulisan tentang Sekayu aja di Perancis. Mungkin ada ikatan emosional yang kuat dengan Kampung Sekayu,” terang Arief.
Ia pun mengaku mendapat pesan dari Nh Dini untuk menjaga Kampung Sekayu agar tidak hilang di tengah pembangunan kota yang marak.
“Ia berpesan, ini Sekayu jangan sampai hilang. Seperti NKRI walaupun sejengkal harus dipertahankan,” tutupnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto