SEMARANG, beritajateng.tv – Kota Semarang seakan tak lepas dari sejarah bangsa Indonesia. Masih banyak bangunan yang menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Salah satunya adalah SMPN 39 Semarang. Di balik megahnya gedung pembelajaran yang baru, lokasi SMPN 39 Semarang ternyata dulunya adalah bekas kamp interniran Lempongsari atau pengungsian orang Eropa.
“Dulu di satu lingkungan Jalan Mangga, SMPN 37 dan SMPN 39 itu sebuah wilayah yang ada dapur umum, rumah sakit dan penjaranya. Orang-orang sipil Eropa itu kehidupannya dipantau Tentara Jepang,” tutur guru senior SMPN 39 Semarang, Sri Suwandono saat beritajateng.tv temui, Jumat, 16 Agustus 2024.
Puluhan tahun berlaku, sisa jejak kamp interniran Lempongsari di bangunan SMPN 39 Semarang masih tersisa hingga saat ini. Terlihat beberapa bangunan memiliki jendela yang besar, langit-langit yang tinggi, dinding kayu, hingga ventilasi berbahan kawat.
BACA JUGA: Asal-Usul Menarik Gapura Pahlawan, Kenang Perjuangan Kemerdekaan
Menurut Dono sapaan karibnya, bangunan-bangunan kuno itu kini dialihfungsikan menjadi beberapa ruangan. Mulai dari ruang guru, BK, UKS, gudang olahraga, hingga perpusatakaan.
“Demi keamananan siswa di sini, ada bangunan-bangunan yang memang telah direnovasi. Utamanya ketika atap sekolah sudah lapuk,” sambungnya.
Orang-orang Belanda sering berkunjung ke SMPN 39 Semarang
Lebih lanjut, Dono mengaku tak tahu pasti kapan lokasi kamp interniran Lempongsari beralih menjadi gedung sekolahan. Yang ia tau, jauh sebelum SMPN 39 Semarang berdiri, lokasi yang sama pernah berfungsi sebagai Sekolah Teknik (ST) 2 pada tahun 1950 dan berubah menjadi SLTP Negeri 39 pada tahun 1994.