“Masalah kesehatan tidak hanya kekurangan, tapi juga kelebihan. Obesitas pada anak-anak juga mengancam generasi kita. Maka kami di Pemprov Jateng sangat serius menyukseskan program ini,” kata Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno.
Provinsi Jawa Tengah sendiri mengklaim telah menjangkau 5,7 juta anak dalam program ini sekitar sepertiga dari target nasional. Pemeriksaan ini tidak hanya menyasar anak di sekolah formal, tetapi juga mereka yang tidak terdaftar di institusi pendidikan.
BACA JUGA: Intip Asyiknya Anak SLB Negeri Semarang Rayakan Hari Kartini, Ada Upacara hingga Belajar Mandiri!
Kesehatan sebagai fondasi kesetaraan
Jenderal SDM Kementerian Kesehatan, Yuli Farianti, menekankan bahwa pemeriksaan dini ini menjadi langkah strategis mencegah penyakit jangka panjang, seperti diabetes dan penyakit tidak menular lainnya.
“Anak-anak Indonesia punya potensi menjadi pemimpin masa depan, tapi potensi itu tidak akan berkembang tanpa tubuh yang sehat. Pemeriksaan ini adalah investasi SDM jangka panjang,” tegas Yuli.
Pelaksanaan program di SLB Negeri Semarang menjadi penegasan bahwa negara hadir untuk semua. Anak-anak berkebutuhan khusus, yang selama ini terpinggirkan dari layanan kesehatan reguler, kini menjadi bagian dari prioritas.
“Ini adalah penanda penting bahwa inklusivitas bukan lagi wacana. Negara hadir dan memberikan perlindungan kesehatan sejak dini, tanpa terkecuali,” pungkas Arifatul. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi