Pemangkasan itu, tutur Harso, mencapai 50 persen dari anggaran yang sudah ada sebelumnya. Setiap acara Pemprov Jawa Tengah yang berlangsung, kata Harso, harus menggunakan aset daerah yang ada.
Harso harap efisiensi tak terjadi lagi tahun 2026, ekonomi lesu jadi alasan
Kendati begitu, efisiensi yang sedang berlangsung Harso sebut berlaku tahun 2025 saja. Belum ada pemangkasan anggaran lagi pada tahun 2026.
Lebih lanjut, Harso membenarkan anggaran perjalanan dinas di Jawa Tengah rata-rata Rp300 juta di setiap instansi atau OPD.
“Perjalanan dinas rata-rata normalnya segitu, Rp300 juta iya. Kalau potong 50 persen jadinya Rp150 juta,” ujarnya.
BACA JUGA: Bisnis Hotel Tersengat Imbas Efisiensi, Ketua IHMG DPD Jateng: Sudah Tak Ada Cara Lagi, Lay Off
Harso pun berharap efisiensi tak lagi terjadi pada tahun anggaran 2026. Alasannya, ia menilai perekonomian saat ini tengah lesu.
“Semoga jangan, karena perekonomian kita tidak baik-baik saja; dengan adanya itu [efisiensi] kan kita lesu semua. Apalagi banyak hotel itu kan anggaran-anggaran dari pemerintah pusat,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi