MK tolak syarat pendidikan minimal Capres dan Cawapres sarjana, Adi Prayitno: Tak ada jaminan S-1 pasti unggul dalam politik
Menurutnya, proses akademik itu bisa membentuk kemampuan berpikir strategis dan logis, yang penting bagi seorang pemimpin. Namun Adi juga menyatakan tak ada jaminan lulusan sarjana pasti unggul dalam politik.
“Banyak juga lulusan SMA yang hebat dan punya elektabilitas tinggi. Tapi itu sedikit, hanya segelintir,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberhasilan politik lebih banyak terpengaruh oleh popularitas, jaringan partai, dan kemampuan menarik simpati publik.
BACA JUGA: Putusan MK Soal Sekolah Gratis, Pakar Pendidikan: Kebijakan Untuk Pemerataan Akses Pendidikan
“Di Indonesia, karier politik itu tidak selalu berkaitan dengan nilai akademik,” ungkap Adi.
Pernyataan itu ia tegaskan sebagai respons terhadap anggapan bahwa pendidikan tinggi menjadi satu-satunya tolok ukur kualitas pemimpin.
Menrutnya, dengan putusan ini siapa pun warga negara masih bisa maju sebagai calon presiden meski hanya lulusan SMA. “Kalau punya modal politik, jaringan kuat, dan mampu bertarung, itu sudah cukup,” tandas Adi. (*)