May Day Bukan Hari Libur!
“May Day is not holiday, hari ini kita tidak libur tetapi turun ke jalan,” teriak salah satu orator dari atas mobil sembari membangkitkan semangat dari peserta aksi demonstrasi.
Tidak henti-hentinya orator tersebut berteriak dan menolak bila 1 Mei orang-orang anggap sebagai hari libur. Sebab tanggal yang sesuai ketetapan menjadi Hari Buruh tersebut merupakan hari bersejarah dari tragedi Haymarket di Amerika Serikat pada tahun 1886 silam.
“Ingat bahwa tragedi tersebut menuntut pengurangan jam kerja dari 20 jam menjadi 8 jam. Untuk itu tidak semestinya buruh memperingati hari buruh dengan liburan, jalan-jalan, bahkan bersenang-senang,” teriaknya.
Selain memperingati Hari Buruh, aksi demonstrasi yang berlangsung dari pukul 15.00 WIB ini juga memiliki 6 (enam) tuntutan. Adapun tuntutan tersebut antara lain mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja, menolak RUU Omnibus Law Kesehatan, mengesahkan RUU PPRT, hingga mencabut UU terkait Parliamantary Treeshold 4 (empat) persen.
BACA JUGA: Bawaslu Kota Semarang Pantau Demo May Day, Cegah Partai Buruh Langgar Ketentuan Pemilu
Menjelang tahun Pemilu 2024 mendatang, pergantian Presiden pun tak luput para buruh suarakan dalam aksi ini. Awak beritajateng.tv mendapati salah satu spanduk yang berisi tulisan ‘Pilih Presiden 2024 yang pro buruh dan kelas pekerja’.
Serikat pekerja yang mengikuti aksi demonstrasi ini berasal dari beberapa daerah industri di Jawa Tengah, khususnya pekerja di daerah Pantura.
Adapun serikat yang tergabung seperti PUBG Grobogan, FSPMI-KSPI Jateng, FSP KEP-KSPI, FSP Farkes Reformasi. Tak lupa, Partai Buruh juga turut bergabung dalam aksi demonstasi May Day tersebut. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi