“Kita harapkan masyarakat Jateng ke depan gak ada lagi yang sakit, gak terurus, gak teratasi. Kita harapkan masyarakat Jateng selalu sehat walafiat, sehingga Indonesia Emas 2045 bisa terwujud, bisa tercapai,” tegas Nana.
Menurut Nana, pelayanan CKG hari pertama di Puskesmas Pandanaran sudah berjalan dengan baik.
“Saya rasa dari fasilitas dan pelayanan sudah baik, prosesnya pun sudah berjalan sesuai aturan. Kesimpulannya bagaimana mengedukasi supaya masyarakat itu dengan hasil pemeriksaan, kemudian diberikan edukasi oleh petugas,” pungkas Nana.
Warga Semarang antusias ikuti CKG, minat warga disebut masih rendah untuk cek kesehatan
Sementara itu, salah satu warga Semarang yang mengikuti CKG hari pertama, Annisa (27), mengaku tahu program ini dari media sosial.
Annisa pun mengapresiasi layanan CKG tersebut. Ia mengaku akan mengajak orang terdekatnya untuk turut melakukan CKG.
“Aku mau coba program ini secara gratis dari pemerintah, seenggaknya saya bisa mengajak tetangga dan ortu; kan ortu belum mau cek kesehatan,” ungkap Annisa.
Perempuan yang datang sejak pukul 09.00 pagi itu mendapat nomor antrian 25. Alasannya memilih Puskesmas Pandanaran Semarang lantaran ia terdaftar dalam fasilitas kesehatan (faskes) BPJS tingkat 1 di sana.
Annisa lantas menyinggung soal minat warga yang rendah untuk melakukan cek kesehatan gratis.
“Minat warga masih rendah untuk melakukan cek kesehatan, apalagi di usiaku itu belum pada sakit, kesadarannya itu masih pada nol,” ungkap Annisa. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi