“Jadi kuncinya adalah, dari awal kita bikin planning yang baik, perencanaan yang baik, itu akan kita ikuti secara konsisten karena butuh waktu yang lama, dan itu akan menjadi kunci bagaimana kota akan terbentuk ke depannya,” lanjutnya.
Fokus pembangunan IKN: Kota yang humanis dan layak huni
Bambang menyampaikan, pembangunan IKN tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik. Ia menyebut, pembangunan ibu kota Indonesia baru itu akan berdampingan dengan pembangunan interaksi warga.
Di sisi lain, Bambang tak menampik setiap kota memiliki tantangannya masing-masing. Namun, ia berambisi untuk dapat menciptakan IKN sebagai kota yang humanis dan layak huni bagi warganya.
“Tantang berbeda dengan kota lain yang sudah memiliki tantangan dan problematika masing-masing, IKN ini problematikanya masih tidak terlalu besar, dan kita bisa melakukan perencanaan yang memang berstandar internasional tetapi tetap mengangkat isu-isu local wisdom,” imbuhnya.
BACA JUGA: Undip Semarang Beri Gelar Profesor Kehormatan kepada Bambang Susantono
Hal tersebut sekaligus Bambang menegaskan bahwa pembangunan IKN akan tetap mempertahankan local wisdom atau kearifan lokal setempat. Bahkan, Otorita IKN disebut akan memperkenalkan kekayaan adat istiadat setempat kepada masyarakat luas.(*)
Editor: Farah Nazila