Scroll Untuk Baca Artikel
Nasional

Pemilu Terancam Hoaks, Lawan dengan Kolaborasi

×

Pemilu Terancam Hoaks, Lawan dengan Kolaborasi

Sebarkan artikel ini
seminar nasional jakarta
Seminar Nasional 'Kolaborasi Lawan Disinformasi Untuk Pemilu Damai pada Tahun 2024' di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Kamis, 23 November 2023 (Dok)

JAKARTA, beritajateng.tv – Temuan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) dalam rentang waktu Januari hingga September 2023 mengungkapkan adanya 1.731 hoaks di media sosial (medsos).

Dari jumlah itu, hoaks politik sebesar 54%. Hal ini merupakan ancaman serius yang dapat merugikan kesempatan publik untuk menilai kandidat dengan jelas. Juga meningkatkan potensi konflik, dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu. Hoaks bisa disebut sebagai ancaman serius Pemilu 2024.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Menghadapi hoaks tersebut, Mafindo bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang didukung oleh Google News Initiative (GNI),berkolaborasi melalui Cekfakta.com.

Adapun Cekfakta.com adalah website kolaborasi tiga lembaga yang melibatkan puluhan media online yang memiliki kanal Cek Fakta. Isinya adalah konten klarifikasi atau bantahan (debunk) atas hoaks yang beredar di berbagai platform medsos.

Tak hanya men-debunk hoaks, melalui program Cek Fakta, Mafindo melakukan edukasi. Sejumlah workshop, yaitu Kelas Cek Fakta dan Kelas Prebunking yang diikuti lebih dari 5.000 peserta dari 60 kota.

Kerja sama juga terlaksana dengan Bawaslu dan organisasi masyarakat sipil (OMS) untuk memerangi hoaks menjelang Pemilu 2024. Langkah-langkah lainnya adalah penerbitan Buku Kurikulum Literasi Media dan pelatihan khusus untuk kelompok tuli.

BACA JUGA: Masyarakat Butuh “Vaksinasi” agar Tak Terjebak Maraknya Hoaks Pemilu 2024

Selain itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama AMSI dan terdukung oleh Google News Initiative (GNI), melaksanakan Kelas Cek Fakta bagi jurnalis, menyusun kurikulum dan training prebunking di berbagai kota.

Google berkontribusi dalam melawan misinformasi

Peluncuran Cekfakta menjelang pemilu 2018 yang lalu kini telah menjangkau lebih dari 100 peserta pelatihan dari seluruh Indonesia. Tahun ini, Google meningkatkan dukungannya untuk memerangi misinformasi. Adapun mereka memeranginya melalui komitmen kemitraan dengan Cekfakta senilai $1,2 juta USD untuk mengembangkan koalisi menjadi 300 organisasi berita dan mendukung perjuangan mereka melawan misinformasi.

Ini adalah kesempatan unik untuk melawan misinformasi dengan kerjasama, wawasan, dan kegigihan koalisi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

“Pemilu dapat menjadi masa yang rentan dengan penyebaran misinformasi. Menciptakan ekosistem digital yang aman adalah tanggung jawab bersama dan memerlukan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan.

“Oleh karena itu, tiga bidang fokus dari kemitraan ini meliputi: pengecekan fakta, pelatihan jurnalis mengenai tren misinformasi terkini dan cara memverifikasi informasi, serta edukasi masyarakat melalui kampanye literasi media.

Tinggalkan Balasan