Semarang, 19/8 (beritajateng.tv) – semakin banyak kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang membuat pemerintah Kota Semarang mengambil langkah-langkah yang menentukan dalam kerangka kerja.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, memberikan instruksi kepada Badan Transportasi Kota Semarang untuk menutup beberapa jalan yang berpotensi menyebabkan efek mobilitas tinggi terhadap kerumunan. Penutupan jalan dimulai pada Jumat (18/6) pukul 22.00 WIB hingga Jumat (2/7).
“Jalan yang kita pilih untuk ditutup adalah jalan di kecamatan dalam statistik Kantor Kesehatan Warganya yang dilanda Tembalang, Pedurungan, Banyumanik, Semarang Barat, Selatan dan Ngaliyan,” kata Hendi, salam Walikota Semarang, ketika bertemu di kantornya pada Jumat (18/6).
Segmen Jalan Tertutup Termasuk Jalan Ngesrep Timur V (Prof. Sudarto) dari Simpang Jalan Setiabudi atau Diponegoro Statue, Jalan Gemah Raya dari Simpang Brigjend Sudiarto (Jalan Majapahit) Ke Kedungmundu Raya, Jalan Letjend Soeprapto Kota Tua Simprawasih Hingga Jalan Mpu Tantular , Jalan Imam Bardjo dari Simpang Jalan Pahlawan ke persimpangan Jalan Singosari Raya, Jalan Klampisan Raya (Jalan Honggowongso) dari Simpang Jalan Prof. Hamka tiba di persimpangan Jalan Srikaton tengah, Jalan Gatot Subroto.
Kemudian Supriyadi Road berasal dari persimpangan Jalan Soekarno Hatta ke Jalan Brigjend Sudiarto atau Jalan Lamper Tengah Raya dari Simpang Brigjend Sudiarto atau Jalan Majapahit ke jalan mahasiswa Angkatan Darat dan Jalan Suratmo Raya dari Simpang Abdurahman Saleh sampai Jalan Hatch.
Hendi menekankan, jika penutupan jalan ini adalah upaya bagi pemerintah kota Semarang untuk mengingatkan masyarakat untuk terus mengurangi mobilitas sehingga dapat mengurangi kasus Covid saat ini. Bahkan, itu juga tidak akan menutup jalan di mana di wilayah itu tidak memasuki zona merah.