Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Penurunan Stunting di Jateng Cenderung Stagnan, Fatayat NU Dampingi 51 Ribu Ibu Hamil

×

Penurunan Stunting di Jateng Cenderung Stagnan, Fatayat NU Dampingi 51 Ribu Ibu Hamil

Sebarkan artikel ini
Umi Hanik
Manager Program Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) sekaligus Wakil Sekretaris IV Fatayat NU Jawa Tengah, Umi Hanik saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu 21 Agustus 2024. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

Berhasil mendampingi 51 ribu ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun, Umi membeberkan progres dari program usungannya.

Meskipun tak banyak, lanjut Umi, ada 5 (lima) persen ibu hamil dan pengasuh baduta yang merubah perilakunya.

“Ada progres, banyak yang diintervensi. Sekitar 5 persen yang perilakunya berubah. Hampir di semua kabupaten itu di rumahnya sudah ada tanaman yang bisa dikonsumsi, kemudian memelihara ikan, ayam ditelorkan, semua untuk MPASI anak,” akunya.

Wonosobo jadi kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi

Dijumpai dalam kesempatan yang sama, Koordinator Program Manajer Satgas Stunting BKKBN Jawa Tengah, Edi Subagiyo menyebut Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) terus berupaya melakukan intervensi untuk mencapai target.

“Dari tahun 2022 sampai 2023 ada penurunan (stunting) 0,1 persen. Jadi ini terus di TPPS kami melakukan upaya di TPPS terus melakukan upaya dan intervensi dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota,” ungkapnya.

BACA JUGA: Mbak Ita Ungkap Peran Megawati Atas Penghargaan Penanganan Stunting dari PBB

Kabupaten Wonosobo menjadi daerah dengan prevalensi stuntingnya paling tinggi, yakni di angka 29 persen. Sedangkan Kabupaten Demak paling rendah yakni 9,5 persen. Karena itu pola asuh yang menjadi salah satu faktor penyebab anak mengalami stunting perlu terubah.

“Selain pola asuh juga kondisi rumah lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan pada anak. Jadi ini yang perlu kita sampaikan pada masyarakat. Terutama memberikan edukasi komitmen untuk asupan gizi sangat penting bagi balita maupun baduta,” tandasnya. (*)

Editor: Farah Nazila

 

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan