“Kami juga menentukan gender champion sebagai bagian dari penilaian APE, menentukan tokoh-tokoh kota Semarang berpengaruh dalam lingkungan dan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti memberikan penghargaan kepada para juara lomba peringatan Hari Kartini 2025.
“Hari ini banyak momen, ada bu Endang sebagai veteran perempuan hebat yang usianya lebih dari 100. Kemudian ada beberapa pegiat lingkungan yang prestasinya ada banyak sekali. Ada juga perempuan rentan, pemenang lomba fashion show dari bahan-bahan yang tidak terpakai,” ungkapnya.
Agustina memaknai hari kartini, dan keteladanannya. Menurut dia, para perempuan di Kota Semarang harus tangguh, dan mandiri.
“Yang pertama yakni berbagi, dan pantang menyerah. Fighting spirit dan membagikan apa yang ia miliki. Itu yang harus generasi muda miliki saat ini, yang semakin surut karena zamannya demikian harus ditumbuhkan lagi melalui peringatan kartini,” imbuh Agustina.
Perempuan Di Tengah Tantangan Ekonomi
Dirinya menyoroti tentang tantangan perempuan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
“Ekonomi itu dari banyak sisi, yang pertama bagaimana bisa menambah pendapatan, mengurangi pengeluaran, ketiga melakukan efisiensi dan efektivitas. Tak ada rotan, akar pun jadi. Semangat itu yang mungkin harus mulai di pupuk dan di budayakan sejak kecil. Mulai dari diri sendiri, kemudian di tularkan pada anak cucu kita,” ungkapnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (2)