Kebijakan ini sepenuhnya pengetatan buat mengurangi mobilitas. Sebab trasportasi menurut sektor esensial misalnya obat-obatan sampai logistik masih sanggup beranjak. “Lantaran faktanya ini peningkatannya masih tinggi, faktanya ini variannya kok ya kita telah tau delta, terus lalu kok faktanya orang masih cuek, padahal jika kita memahami kita ngurus oksigen saja udah kaya begini,” jelasnya. Hal lain yg perlu diperhatikan, lanjut Ganjar, merupakan tren mematikan lampu pada ketika malam hari.
Langkah itu memang terbukti relatif sanggup mendorong warga buat nir pulang & mengurangi konvoi. “Cuman aku minta pula perhatian saat terdapat yg ngawal terdapat yg jaga supaya nir terjadi kejahatan atau kecelakaan. Itu 2 hal yg aku minta pada kawan-kawan,” ujarnya. Di sisi lain, Ganjar berharap warga mendukung upaya pemerintah pada penanganan pandemi COVID-19. Apalagi, COVID-19 varian delta telah ditemukan pada beberapa daerah Jateng. “Maka tolong warga , toloong benar jika anda nir beranjak insyaallah anda akan terlindungi. jika anda terlindungi anda nir akan pulang ke tempat tinggal sakit. Kalau seluruh nir terlindungi & sakit akhirnya pulang ke tempat tinggal sakit maka tempat tinggal sakit pula penuh & nanti orang akan berongsang soal ambulans, soal loka tidur, oksigen & seluruh marah,” tandasnya. (Ak/El)