SEMARANG, 9/3 (beritajateng.tv) – Selama Pandemi Covid-19 lalu, permintaan rumah menunjukkan peningkatan. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan orang akan hunian yang layak dan nyaman selama kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Work From Home (WFH) diberlakukan di mana mayoritas kegiatan dilakukan di rumah.
Lalu, bagaimana dengan tren permintaan rumah pasca pandemi? Co-Founder dari pengembang perumahan The Grandia Residence, Aurellia Inez, menjelaskan, permintaan rumah memang mengalami tren positif sejak Pandemi Covid-19.
“Permintaan rumah tinggi sejak Pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, permintaan meningkat hampir 200 persen. Mungkin orang bingung uangnya dibawa kemana karena saat itu takut inflasi jadi orang memilih investasi (membeli) rumah,” jelas Aurell saat ditemui beritajateng.tv, Kamis (9/3/2023).
Lebih lanjut Aurell menjelaskan, faktor lain yang menyebabkan permintaan rumah meningkat saat pandemi dikarenakan adanya pergeseran dari pihak pengembang yang saat ini sudah beralih ke digital selling.
Menurutnya, saat pandemi intensitas orang membuka internet sangat tinggi sehingga penjualan melalui digital selling mengalami kenaikan signifikan, khususnya bagi generasi milenial.
“Dari pasca pandemi sampai sekarang kebanyakan yang membeli rumah di The Grandia Residence hampir 80 persen adalah generasi milenial dengan range umur 28-35 tahun,” jelas Aurell.
