Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Profesor Kanada Asal Indonesia Kritik Ajakan Wapres Gibran Pakai AI: Suram-suram Seram

×

Profesor Kanada Asal Indonesia Kritik Ajakan Wapres Gibran Pakai AI: Suram-suram Seram

Sebarkan artikel ini
Gibran AI
Prof. Merlyna Lim usai menghadiri diskusi dan bedah buku di Teater FISIP Undip, Kota Semarang, Rabu, 7 Mei 2025. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

“Kenapa di Kanada tidak sehancur di Amerika permainan money politic-nya misalnya? Karena ada regulasi, misalnya spending terbesar itu untuk Pilpres segini dan kecil segini. Di Amerika tidak ada batasnya. Ya kan? Ini kan auditnya harus ada,” sambungnya.

Tak seharusnya politisi beriklan di medsos

Lebih lanjut, Merlyna yang juga menulis buku Social Media and Politics in Southeast Asia itu turut menyoroti politik algoritma media sosial yang mampu memanipulasi warga Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia.

Oleh karenanya, ia menilai penting untuk meluncurkan regulasi terkait iklan politik di media sosial. Bahkan, dalam hematnya, tak seharusnya politisi beriklan di media sosial untuk kepentingan politis semata.

BACA JUGA: Profesor Belanda Sebut Semua Capres Condong ke Bos Sawit, Kebijakan Mendatang Lagi-Lagi Tak Pro Warga?

“Yang kedua, harus ada regulasi dari sisi ini. Iklan politik itu harusnya beda sama iklan tempe penyet, gitu kan? Kalau jualan ya tidak apa-apa,” tuturnya.

“Tapi kalau politik kan seharusnya tidak beriklan ya. Karena kalau politik boleh beriklan, akhirnya hanya uang yang driving itu,” pungkasnya. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan