Namun, kata Probo, para caleg cenderung menutup mana pada fakta-fakta yang tidak sesuai dengan harapannya.
“Ini beban moril dan material, yang pasti orang itu akan terguncang. Dia terlalu yakin bahwa dia bisa, ternyata tidak bisa. Merasa punya peluang, ternyata gagal,” tutur Probo.
Kegagalan mengganggu harga diri para caleg
Lebih lanjut, masalah keuangan menjadi salah satu faktor utama caleg gagal mengalami gangguan mental. Tak bisa dipungkiri bahwa biaya kampanye politik terbilang mahal.
Mulai dari biaya baliho, poster, kaos, hingga keperluan kampanye lain. Namun selain materi, kata Probo, caleg juga telah bertaruh pada banyak hal seperti waktu, status sosial, hingga nama baik.
“Nggak nggak hanya materi, tapi juga harga diri. Manusia paling tersentuh kalau harga dirinya tersinggung,” katanya.
Probo juga menyinggung soal adanya caleg yang bahkan rela melakukan hal-hal aneh demi menarik perhatian pemilih. Misalnya pose nyeleneh untuk baliho kampanye.
BACA JUGA: Sirekap Sempat Berhenti Sementara, Gus Romy: Bisa Munculkan Peluang Negosiasi Suara Caleg
Saat tidak terwujud, hal seperti inilah yang bisa membuat caleg gagal berpotensi mengalami stres.
“Apalagi dengan pose aneh-aneh supaya orang tertarik. Sudah dilakukan tapi akhirnya tetap gagal. Ini yang membuat harga diri mereka terganggu,” ucapnya.(*)
Editor: Farah Nazila