Selain stimulan, ada pula masukan terkait penanganan rob dan banjir yang harus diselesaikan, membangun citra baru, dan lainnya.
“Harapannya dengan sharing session dengan akademisi, ada masukan-masukan sektor mana yang bisa di tingkatkan untuk menggenjot investasi,” terangnya.
Raperda Insentif Investasi untuk Tarik Investor
Pemerintah Kota Semarang menargetkan pada tahun bisa memeroleh investasi sebesar Rp 25,6 triliun. Sedangkan pada tahun 2022 lalu, target yang di patok adalah Rp 24 triliun dan terpenuhi hingga 102 persen yakni sebesar Rp 24,6 triliun.
‘’Saat ini baru sekitar 30 persenan dari target yang di tetapkan. Mudah-mudahan tahun ini bisa melampaui target,’’ kata Widoyono.
Karena itulah, lanjut dia, pihaknya berharap mendapat masukan dari akademisi tentang apa yang membuat investor datang, juga sektor apa saja yang berkembang.
‘’Kami dapat banyak masukand ari akademisi, seperti stimulan, penanganan rob banjir, bad images seperti hal yang meskipun tidak benar kalau di beritakan terus menjadi kebenaran, ada juga masukan untuk membuat seperti ILC di Jateng,’’ katanya.
Di Semarang, lanjut dia, investasi yang di anggap seksi saat ini adalah perdagangan barang dan jasa, terutama perdagangan kuliner. Di susul, investasi industri. Hingga Mei 2023, realisasi investasi sudah mencapai sekitar 30 persen atau Rp 8,6 triliun dari target Rp 25,6 triliun.
“Investasi terbaru superblock di pesisir dan hotel berbintang di daerah Gombel,” bebernya. (*)
Editor: Elly Amaliyah