PEMALANG, beritajateng.tv – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menggelar berbagai kegiatan yang menegaskan komitmen mereka terhadap keberlanjutan sumber daya perikanan.
Salah satu kegiatan utama adalah penebaran 2.000 benih ikan Nila Salin di Sungai Ketapang, Pemalang, pada Selasa, 14 Mei 2025.
Ketua Umum KNTI, Dani Setiawan, memimpin langsung kegiatan restocking tersebut. Ia menegaskan pentingnya menjaga ekosistem sungai yang menjadi tumpuan hidup nelayan, terutama saat musim paceklik atau cuaca ekstrem melanda laut.
“Sungai bukan hanya tempat penangkapan ikan alternatif, tapi juga menjadi jalur pelayaran dan tempat bersandar perahu nelayan. Maka, keberlanjutan sumber daya ikan di sungai sangat krusial,” ujar Dani.
Dani juga menyoroti kondisi banyak sungai pesisir yang mengalami pendangkalan dan abrasi, serta meminta perhatian lebih dari pemerintah daerah dan pusat.
BACA JUGA: DPD KNTI Kabupaten Kendal Adakan Rembuk Iklim Pesisir, Perjuangkan Kehidupan Laut Berkelanjutan
Ia mengingatkan bahwa rusaknya ekosistem sungai bisa berdampak langsung pada ketahanan pangan dan kesejahteraan nelayan tradisional.
“Kami juga prihatin dengan adanya penimbunan anak sungai dan tambak mangrove di Kota Medan. Ini bertolak belakang dengan semangat Presiden dalam memastikan akses pangan bergizi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPD KNTI Pemalang, Suritno, menyatakan bahwa keberadaan ikan di Sungai Ketapang sangat membantu nelayan saat mereka tidak bisa melaut.
“Kami berterima kasih kepada Dinas Perikanan Pemalang dan semua pihak yang mendukung. Benih ikan ini akan jadi tumpuan saat nelayan menghadapi cuaca ekstrem di laut,” jelasnya.