Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Relawan Dianiaya Oknum TNI Hingga Masuk Rumah Sakit, PDIP Boyolali Siapkan Tim Hukum untuk Korban

×

Relawan Dianiaya Oknum TNI Hingga Masuk Rumah Sakit, PDIP Boyolali Siapkan Tim Hukum untuk Korban

Sebarkan artikel ini
Penganiayaan Relawan
Ketua DPC PDIP Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta (kiri) didampingi Sekretaris DPC PDIP Marsono (kanan) dalam jumpa pers di Kantor DPC PDIP Boyolali, Minggu, 31 Desember 2023. (ant)

Ia menyebut tidak ada imbauan dan komunikasi tetapi fakta di lapangan dan bukti-bukti yang ada oknum anggota keluar dari Kompi 408 langsung melakukan menghadang dan melakukan penyerangan, pemukulan, penendangan dan penyeretan terhadap korban ke dalam markas kompi.

“Hal ini riil dan di dalam kompi terjadi pemukulan terhadap korban. Para korban ditarik, ditendang, diseret ke dalam kompi oleh oknum. Korban ada enam orang dan yang masih dalam perawatan di rumah sakit ada dua orang. Yang membuat kami merinding salah satu korban yang masih di rumah sakit (adalah) anak yatim piatu,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya menghormati apa yang Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo sampaikan. Namun, sesuai fakta riil di lapangan, tidak ada yang namanya pengarahan, imbauan dan peringatan lebih dahulu.

BACA JUGA: Relawannya Beroleh Penganiayaan Hingga 1 Tewas dan 4 Luka Berat, Begini Tanggapan Ganjar Pranowo

TNI benarkan anggotanya lakukan penganiayaan

Sementara itu, Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo membenarkan peristiwa relawan Ganjar-Mahfud mengalami penganiayaan secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI. Ada tujuh relawan yang menurut dugaan mengalami penganiayaan dalam kejadian itu.

Pihaknya mengatakan kasus penganiayaan tersebut benar dan pelaku adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Sbh. Denpom IV/Surakarta masih meminta keterangan terhadap para anggota untuk kepentingan proses hukum.

Dandim mengatakan dugaan penganiayaan terjadi di depan Asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Sbh pukul 11.19 WIB. Itu bermula dari beberapa anggota melaksanakan olahraga bersama bola voli. Lantas, mereka mendengar suara bising dari beberapa kendaraan knalpot brong yang membuat mereka tidak nyaman. Kendaraan knalpot brong tersebut melintas secara terus menerus dan berulang kali.

Kemudian beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama menuju jalan di depan asrama mencari sumber suara kendaraan knalpot brong. Oknum anggota hendak mengingatkan kepada pengendara yang menggunakan kendaraan knalpot brong hingga terjadi dugaan penganiayaan terhadap relawan. (ant)

Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan