Opini

Ritme Bayangan Menjadi Kenyataan

×

Ritme Bayangan Menjadi Kenyataan

Sebarkan artikel ini
phk
Ilustrasi pekerja. (Foto: Freepik)
3. Mencoba Menyelami Kemampuan Diri

Untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik, selain dua poin di atas tentu tahap selanjutnya adalah memiliki skill atau kemampuan di bidang apa saja, setidaknya mampu menguasai 1 bidang kemampuan, contoh seperti ketika mampu menghadapi orang banyak dan tidak merasa gugup, mampu mengatasi kucing garong, mampu berlari sejauh 50 meter atau sebagainya. Kemampuan itu tidak harus diukur dari seberapa besar nilaimu saat ujian, atau berapa banyak sertifikat yang didapat atau juga pengakuan dari orang lain yang hanya melihat sekilas saja prestasimu. Kemampuan itu perlu diakui pertama kali oleh diri sendiri, karna hanya diri sendiri yang wajib memberi apresiasi terhadap apa yang sudah dilalui, walaupun apresiasi dari orang lain juga penting, akan tetapi apakah mereka juga ikut serta dalam perjuanganmu untuk mencapai kemampuan itu tadi?tentu tidak.

Kemampuan dari hal-hal kecil saja sebenarnya sudah cukup untuk memotivasi dirimu sendiri, sejauh apa dirimu bisa berkembang seperti kemampuan berkomunikasi dengan atasan, kemampuan berbicara di hadapan orang banyak, kemampuan mengangkat galon, kemampuan menulis cerpen, dan kemampuan lainnnya. Sebelum memiliki kemampuan yang skala nya diatas rata-rata, mencobalah terlebih dahulu dan kenali passionmu kemampuan seperti apa yang nyaman dilakukann dan senang terhadap pekerjaan itu. Jika kita mampu menghargai dari kemampuan kecil saja, secara tidak sadar akan memotivasi untuk menciptakan dan berlatih untuk melakukan serta mengasah skill yang lebih berat tantangannya. Jika tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi kamu akan mencoba?

4. Lingkungan Hidup

Dari ketiga poin diatas perlu terus diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari, dilakukan secara berkala juga untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Namun, di poin terakhir ini juga merupakan penentu bagaimana kehidupan yang lebih baik akan berjalan stabil dan terus memberikan dampak positif. Lingkungan hidup sangat mempengaruhi proses berkembangnya seorang individu, jika ia hidup di kalangan orang pemalas dan tidak memiliki tujuan hidup, tentu alam bawah sadarnya akan mendoktrin untuk melakukan hal yang sama, karna manusia pada hakikatnya akan meniru hal yang paling dekat dengan hidupnya dan apa yang sering dilihat dalam kesehariannya. Nah, jika kamu menginginkan hidup yang lebih baik bawalah dirimu ke dalam pergaulan yang sehat, hal ini berada di dalam kendali kita bagaimana kita ingin membentuk diri kita untuk lebih baik lagi.

Apakah dengan bergabung ke dalam komunitas positif, mengikuti pelatihan, mendirikan foundation sosial, ataupun sebagainya. Bisa saja di kemungkinan lainnya, semua hal akan berjalan positif tergantung pada pribadi masing-masing. Namun, disini menurut pandangan saya seseorang akan sukar berkembang ke arah yang lebih positif jika berada di lingkungan toxic, karna kesehariannya diberi pengaruh negatif yang akan mendoktrin alam bawah sadar mereka secara perlahan. Maka dari itu, dalam menjalani hidup harus pintar seleksi ingin masuk ke lingungan hidup yang seperti apa. Karna masa depan berada di tangan sendiri, kualitas hidup berada di dalam kendali diri kita. Jika kita bisa mengendalikannya dengan baik, maka dipastikan kedepannya juga akan berjalan sesuai dengan harapan.

Dari keempat poin diatas jika dirasa sudah melakukannya serta merasa siap untuk berkembang lebih lagi,tindakan yang perlu dilakukan adalah ambil langkah keberanian, mencoba ke tahap yang lebih sulit untuk mengukur sejauh mana kita bisa bertahan hidup di luar dari zona nyaman. Setiap harinya kehidupan akan terus berubah, irama perasaan pun berubah dari rasa sedih akan berubah menjadi rasa senang atau sebaliknya, dihantui rasa marah, emosi, kecewa semua perasaan ini berubah setiap harinya tidak bisa kita menaruh sebuah tolak ukur jika manusia akan berperilaku sama setiap harinya, karna hakikatya manusia akan terus berkembang dari fase bayi, balita, remaja, dewasa, hingga lansia. Menyamaratakan semua perilaku di fase umur yang berbeda adalah suatu hal mustahil untuk dilakukan. Maka dari itu, fase umur terbaik untuk memulai kehidupan adalah sejak dini terutama masa remaja seperti kita saat ini.

Melansir dari pengalaman hidup saya sejak kecil, mungkin terjadi juga dengan individu lainnya pasti memiliki keinginan dan cita-cita untuk menjadi dokter, namun seiring berjalannya waktu dan keadaan semuanya berubah menyesuaikan tantangan yang datang ke kehidupan. Mungkin tiap individu memiliki tantangan hidup yang berbeda, ada yang merasakan pahit terlebih dahulu atau langsung merasakan kenikmatan hidup atau juga yang terjadi malah sebaliknya. Manusia hanya bisa berencana, namun semuanya diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Hakikatnya, inti dari topik kali ini bergeraklah dengan cepat namun pasti meninggalkan bayangan yang tak pasti untuk mencapai wujud mimpi yang di nanti sejak dini. (*)

Ditulis oleh: Maisyah Nur Rasyifah, Mahasiswa Komunikasi, FISIP Universitas Sriwiyaja

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan