Scroll Untuk Baca Artikel
JatengNews Update

Sambangi Rumah Disabilitas, Puan: Beri Kesempatan Anak Berkebutuhan Khusus Bermasyarakat

×

Sambangi Rumah Disabilitas, Puan: Beri Kesempatan Anak Berkebutuhan Khusus Bermasyarakat

Sebarkan artikel ini
Ketua DPR RI Puan Maharani berbincang dengan para pengajar di Rumah Disabilitas Tunas Wijaya dan Permata Hati di Sukoharjo. (DPR RI)

SUKOHARJO, 21/1 (beritajateng.tv) – Dalam kunjungan kerjanya di Jawa Tengah, Ketua DPR RI Puan Maharani menyambangi rumah disabilitas di Sukoharjo. Ia pun menekankan pendidikan inklusif untuk menunjang kepentingan anak berkebutuhan khusus.

Puan didampingi oleh sejumlah Anggota DPR serta Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa pada kunjungannya ke Rumah Disabilitas Tunas Wijaya dan Permata Hati di Sukoharjo, Rabu (19/1/2021).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam kesempatan ini, Puan meresmikan Sanggar Inklusi Tunas Wijaya dan Sanggar Inklusi Permata Hati. Ia mengapresiasi dibentuknya 2 sanggar tersebut untuk memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Indonesia adalah negara gotong royong, dan dalam negara gotong royong maka ada keberpihakan terhadap warga negaranya yang membutuhkan bantuan, termasuk kepada anak-anak yang ikut di Sanggar Inklusi,” ujar Puan.

Menurutnya, kebutuhan khusus yang ada pada anak-anak disabilitas bukan berarti membuat mereka tidak memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam masyarakat. Dengan hadirnya wadah seperti Sanggar Inklusi, kata Puan, anak-anak berkebutuhan khusus bisa lebih memiliki kesempatan.

“Anak-anak dengan kebutuhan khusus yang ada di Sanggar Inklusi adalah anak-anak kita juga. Mereka adalah anak-anak Indonesia, mereka berhak untuk turut menjadi bagian dan merasakan manfaatnya dari kemajuan Indonesia yang sedang dan akan terjadi,” tuturnya.

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh pihak bergotongroyong untuk memastikan bahwa anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat perhatian dan pendampingan. Dengan begitu, mereka dapat tetap aktif dan produktif dalam kehidupan bermasyarakat.

“Di dalam sebuah ruang yang inklusif, kita membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang memiliki sifat terbuka, yang tidak membatas-batasi, yang melibatkan semuanya,” sambungnya.

Diingatkan Puan, anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan pemahaman dari masyarakat pada umumnya. Ia mengatakan, semua orang harus bisa memahami kebutuhan khusus mereka.

Tinggalkan Balasan