Pendidikan

Sanggar Monod Laras: Upaya Pelestarian Seni Budaya Tradisional Dalang dan Karawitan

×

Sanggar Monod Laras: Upaya Pelestarian Seni Budaya Tradisional Dalang dan Karawitan

Sebarkan artikel ini
Sanggar Monod Laras
Sanggar Monod Laras, wadah seni melestarikan seni budaya, Rabu (19/4/2023). (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv).

Atik, salah satu orang tua siswa mengaku anaknya sudah mengenal wayang sejak umur delapan bulan. Kemudian pihak keluarga mencoba mendukung minat anak dengan mencari informasi seputar sanggar di Kota Semarang.

“Orang tua juga lebih lega melihat anak ikut kegiatan seperti ini. Jadi anak itu tidak terjerumus ke mana-mana. Kalau tidak ada kegiatan, main hape terus nanti,” kata Atik.

Hal ini sependapat dengan Pia, salah satu wali siswa yang mengantar sang cucu berlatih. Ia bercerita bahwa cucunya memang memiliki minat yang tinggi di dunia seni. Cucunya bahkan sempat berlatih di Sobokartti sebelum akhirnya pindah ke Sanggar Monod Laras.

“Sejak kecil memang harus diperkenalkan, karena sayang kalau budaya kita malah orang luar yang ngambil. Dulu ada batasan umur, harus kelas 4 baru boleh ikut, Sekarang anak-anak kecil sudah boleh,” ucapnya.

Tjahjono melalui Sanggar Monod Laras berupaya mengenalkan wayang kepada anak-anak. Tjahjono bahkan tidak memaksa tiap anak untuk menjadi dhalang nantinya. Yang terpenting, setelah anak tumbuh dewasa nanti, muncul kepedulian yang besar terhadap kebudayaan milik bangsa sendiri (*).

Editor: Andi Naga Wulan. 

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan