Sementara itu menurut Emelia Publik Relation CV Saprotan Utama, mengatakan jika kebakaran tersebut merupakan sebuah musibah yang tidak diinginkan, meskidemikian pihaknya tetap bertanggungjawab atas dampak yang diakibatkan kebakaran ini.
” Ini bencana dan kami tidak menginginkan ini terjadi, atas nama Saprotan kami mohon maaf kepada masyarakat yang terkena imbas dari kebakaran ini,” ucap Emelia.
Guna meminimalisir kabut asap yang masih keluar dari dalam gudang akibat kebakaran tersebut, pihaknya terus bekerja tanpa henti dengan pihak pemadam kebakaran dari Demak dan kota Semarang dengan menyemprotkan cairan yang berfungsi sebagai penetral asap agar tidak pekat.
” Kita gunakan cairan liquit foam untuk memadamkan api, sedangkan untuk menetralkan udara kita semprotkan cairan eco enzym,” jelasnya. (BW/El)